Minggu, 02 Desember 2018

Sumatra utara





MENGULAS SUKU DI BAGIAN SUMATERA  UTARA

I,AM

ALDI INDRAWAN







          Nah kali ini saya akan membahas tentang wilayah di sumatera utara apa  saja  hal hal unix yang terdapat di dalam nya untuk itu selamat memabaca blog saya .

SUMATRA UTARA
          Sumatra utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah meliputi seluruh pulau Sumatera, dipimpin oleh seorang Gubernur yang berkedudukan di kota Medan. Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah administratif yang disebut keresidenan yaitu: Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli.

1.perkembangan penduduk
                 Untuk di jenis perkembangan ini saya mengambil contoh dari suku batak karo gimana si perkembangan suku batak karo.



Image result for CONTOH SUKU DI SUMATERA UTARA

suku batak karo
                suku batak karo merupakan suku bangsa yang mendiami wilayah SUMATRA UTARA dan sebagian ACEH, meliputi kabupaten karo,kabupaten aceh timur,kabupaten langkat, kabupaten dairi dan kabupaten simalungun Suku ini merupakan salah satu suku terbesar dalam Sumatera Utara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama Kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Tanah Karo yang terletak di kabupaten karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.

Sejarah  Suku Karo
                Perkembangan suku karo tidak terlepas dari kerajaan Haru. Kerajaan Haru-Karo (Kerajaan Aru) mulai menjadi kerajaan besar di Sumatera, namun tidak diketahui secara pasti kapan berdirinya. Namun, Brahma Putra, dalam bukunya “Karo dari Zaman ke Zaman” mengatakan bahwa pada abad 1 Masehi sudah ada kerajaan di Sumatera Utara yang rajanya bernama “Pa Lagan“. Menilik dari nama itu merupakan bahasa yang berasal dari suku Karo. Mungkinkah pada masa itu kerajaan haru sudah ada?, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.(Darwan Prinst, SH :2004)

 Adanya pemberian.
Sistem Kemasyarakatan Pada Masyarakat Karo
                Masyarakat karo dikenal dengan sifat yang saling gotong royong dan kekeluargaan, apapun kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan biasanya dilakukan secara bersama-sama (gotong royong), karena itu sudah merupakan adat/kebiasaan pada masyarakat karo yang sudah saling turun menurun. oleh karena itu masyarakat karo selalu mendapatkan keluarga dimana pun meraka berada karena marga (laki-laki) dan br/beru (perempuan). Pada masyarakat karo dikenal dengan Marga silima, Rakut sitelu, dan Tutur Siwluh.

 Merga silima
      Karo-karo: Barus, Bukit, Gurusinga, Kaban, Kacaribu, Surbakti, Sinulingga, Sitepu, Sinuraya, Sinuhaji, Ketaren, kemit, jung, purba, sinukaban, sinubulan, samura, sekali. (berjumlah 18)
Tarigan: bondong, gana-gana, gersang, gerneng, jampang, purba, pekan, sibero, tua, tegur, tambak, tambun, silangit, tendang. (berjumlah 14)
Ginting: anjartambun, babo, beras, cabap, gurupatih, garamata, jandibata, jawak, manik, munte, pase, seragih, suka, sugihen, sinusinga, tumangger. (berjumlah 16)
Sembiring: Sembiring si banci man biang (sembiring yang boleh makan anjing): Keloko, Sinulaki, Kembaren, Sinupayung (Jumlah = 4); Sembiring simantangken biang (sembiring yang tidak boleh makan Anjing): Brahmana, Depari, Meliala, Pelawi, busuk, colia, muham, maha, bunuaji, gurukinayan, pandia, keling, pandebayang, sinukapur, tekang. (berjumlah 15)
Perangin-angin:Bangun, Keliat, Kacinambun, Namohaji, Nano, Menjerang, Uwir, Pinem, Pancawan, Panggarun, Ulun Jandi, Laksa, Perbesi, Sukatendel, Singarimbun, Sinurat, Sebayang, Tanjung. (berjumlah 18)


  Rakut Sitelu.
            Hal lain yang penting dalam susunan masyarakat Karo adalah rakut sitelu atau daliken sitelu (artinya secara metaforik adalah tungku nan tiga), yang berarti ikatan yang tiga. Arti rakut sitelu tersebut adalah sangkep nggeluh (kelengkapan hidup) bagi orang Karo. Kelengkapan yang dimaksud adalah lembaga sosial yang terdapat dalam masyarakat Karo yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu:
. kalimbubu
. anak beru
. senina
Kalimbubu dapat didefinisikan sebagai keluarga pemberi isteri, anak beru keluarga yang mengambil atau menerima isteri, dan senina keluarga satu galur keturunan merga atau keluarga inti. dll

Tutur Siwaluh
          Tutur siwaluh adalah konsep kekerabatan masyarakat Karo, yang berhubungan dengan penuturan, yaitu terdiri dari delapan golongan:

·         puang kalimbubu
·         kalimbubu
·         senina
·         sembuyak
·         senina sipemeren
·         senina sepengalon/sedalanen
·         anak beru
·         anak beru menteri
Dalam pelaksanaan upacara adat, tutur siwaluh ini masih dapat dibagi lagi dalam kelompok-kelompok lebih khusus sesuai dengan keperluan dalam pelaksanaan upacara yang dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:
·         Puang kalimbubu adalah kalimbubu dari kalimbubu seseorang
·         Kalimbubu adalah kelompok pemberi isteri kepada keluarga tertentu, kalimbubu ini dapat dikelompokkan lagi menjadi:
·         Kalimbubu bena-bena atau kalimbubu tua, yaitu kelompok pemberi isteri kepada kelompok tertentu yang dianggap sebagai kelompok pemberi isteri adal dari keluarga tersebut. Misalnya A bermerga Sembiring bere-bere Tarigan, maka Tarigan adalah kalimbubu Si A. Jika A mempunyai anak, maka merga Tarigan adalah kalimbubu bena-bena/kalimbubu tua dari anak A. Jadi kalimbubu bena-bena atau kalimbubu tua adalah kalimbubu dari ayah kandung.
·         Kalimbubu simada dareh adalah berasal dari ibu kandung seseorang. Kalimbubu simada dareh adalah saudara laki-laki dari ibu kandung seseorang. Disebut kalimbubu simada dareh karena merekalah yang dianggap mempunyai darah, karena dianggap darah merekalah yang terdapat dalam diri keponakannya.
·         Kalimbubu iperdemui, berarti kalimbubu yang dijadikan kalimbubu oleh karena seseorang mengawini putri dari satu keluarga untuk pertama kalinya. Jadi seseorang itu menjadi kalimbubu adalah berdasarkan perkawinan.
·         Senina, yaitu mereka yang bersadara karena mempunyai merga dan submerga yang sama.
·         Sembuyak, secara harfiah se artinya satu dan mbuyak artinya kandungan, jadi artinya adalah orang-orang yang lahir dari kandungan atau rahim yang sama. Namun dalam masyarakat Karo istilah ini digunakan untuk senina yang berlainan submerga juga, dalam bahasa Karo disebut sindauh ipedeher (yang jauh menjadi dekat).
·         Sipemeren, yaitu orang-orang yang ibu-ibu mereka bersaudara kandung. Bagian ini didukung lagi oleh pihak siparibanen, yaitu orang-orang yang mempunyai isteri yang bersaudara.
Senina Sepengalon atau Sendalanen, yaitu orang yang bersaudara karena mempunyai anak-anak yang memperisteri dari beru yang sama.
·         Anak beru, berarti pihak yang mengambil isteri dari suatu keluarga tertentu untuk diperistri. Anak beru dapat terjadi secara langsung karena mengawini wanita keluarga tertentu, dan secara tidak langsung melalui perantaraan orang lain, seperti anak beru menteri dan anak beru singikuri.Anak beru ini terdiri lagi atas:
·         Anak beru tua, adalah anak beru dalam satu keluarga turun temurun. Paling tidak tiga generasi telah mengambil isteri dari keluarga tertentu (kalimbubunya). Anak beru tua adalah anak beru yang utama, karena tanpa kehadirannya dalam suatu upacara adat yang dibuat oleh pihak kalimbubunya, maka upacara tersebut tidak dapat dimulai. Anak beru tua juga berfungsi sebagai anak beru singerana (sebagai pembicara), karena fungsinya dalam upacara adat sebagai pembicara dan pemimpin keluarga dalam keluarga kalimbubu dalam konteks upacara adat.
·   

2.faktor demografi sumatera utara.
a. Jumlah Penduduk
                Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi keenam berpenduduk terbanyak di Indonesia dan provinsi berpenduduk terbesar di luar Pulau Jawa. Berdasarkan hasil proyeksi terhadap hasil Sensus Penduduk Tahun 2010, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,11% jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 diperkirakan mencapai 13.103.596 orang, yang terdiri atas 6.544.092 laki-laki dan 6.559.504 perempuan.

            Tabel Jumlah Penduduk menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin,




 Tabel Jumlah Penduduk menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Sumber : Sumatera Utara Dalam Angka, 2011

           Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Langkat adalah tiga kabupaten/kota dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang masing-masing berjumlah 2.117.224 orang (16,16%), 1.807.173 orang (13,79%), dan 976.582 orang (7,45%). Sedangkan Kabupaten Pakpak Bharat merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk pali4ng sedikit yang berjumlah 40.884 orang (0,31 persen). Dengan luas wilayah Provinsi Sumatera Utara sekitar 71.680,68 kilometer persegi yang didiami oleh 13.103.596 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Provinsi Sumatera Utara adalah sebanyak 183 orang per kilo meter persegi. Kabupaten/kota yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota Medan yakni sebanyak 7.987 orang per kilo meter persegi sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Pakpak Bharat yakni sebanyak 34 orang per kilo meter persegi.
Rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk Provinsi Sumatera Utara adalah sebesar 99,77, yang artinya jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Sex ratio terbesar terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yakni sebesar 104,32 dan yang terkecil terdapat di Kabupaten Nias Barat yakni sebesar 91,86.


b. Laju Pertumbuhan Penduduk.
                Dari data hasil Sensus Penduduk 2010, laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara tahun 2000-2010 telah mengalami penurunan menjadi sebesar 1,11%, merupakan laju pertumbuhan penduduk terendah di Sumatera, atau posisi ke-5 laju pertumbuhan penduduk terendah secara nasional (dibawah laju pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Tengah (0,37%), Jawa Timur (0,76%), Kalimantan Barat (0,91%), dan D.I Jogyakarta (1,02%)

c. Sebaran Penduduk
                Secara geografis, penyebaran penduduk terbesar masih terkonsentrasi pada wilayah Pantai Timur, yaitu dimana pada wilayah tersebut terdapat sejumlah kabupaten yang berpenghuni terbesar (di atas 5 % dari seluruh penduduk provinsi) dan berkepadatan tertinggi (di atas 200 jiwa/km2), seperti : Labuhan Batu, Asahan, Deli Serdang, Langkat dan Serdang Bedagai. Pada wilayah timur ini juga terdapat sejumlah besar kota besar dengan distribusi dan kepadatan penduduk terbesar yaitu Kota Medan, Sibolga, Tanjung Balai, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Medan, Binjai dan Padang Sidempuan.
Dari hasil Sensus Penduduk 2010 terlihat bahwa penyebaran penduduk Sumatera Utara menurut kabupaten/kota rata-rata dibawah 5 persen, dan hanya lima kabupaten/kota yang persebarannya diatas 5 persen.
Secara umum kepadatan bruto di Provinsi Sumatera Utara masih rendah karena sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan yang tidak terbangun, yaitu kawasan hutan dan perkebunan. Kecuali pada kota-kota yang ada di Sumatera Utara, kepadatannya relatif sedang sebagai kawasan perkotaan. Distribusi penduduk terbesar tahun 2010 tercatat pada Kota Medan (16,16%) dan Deli Serdang (13,79%) atau 29,95% dari total penduduk Sumatera Utara.
Menurut sensus penduduk terakhir tahun 2011, Kota Medan merupakan kota terpadat dengan kepadatan sebesar 7.987 jiwa/Km², dan Kota Sibolga sebagai kota kedua terpadat dengan kepadatan sebesar 7.917 jiwa/Km
               
Contoh faktor demogrfi di sumatra utara:
1. kematian
    Kenapa saya ambil contoh sumatera utara karna menurut saya  untuk suku batak di sumtera utara sangat unix kenapa dalam suku sumatra utara suku batak nya memiliki tradisi unix yaitu konsep “kematian ideal” kematian(mate) idea yang di maksud adalah mate saur matua.Saur matua adalah bila orang yang mati  telah menikah kan semua anak nya dan telah memiliki cucu dari anak anak nya
Dalam tradisi batak orang yang meninggal akan mengalami perlakuan khusus.
·         Untuk yang meninggal dalam kandungan disebut(mate di bortian)
·         Untuk yang meninggal pada saat masih bayi di sebut(mate paso-paso)
·         Meninggal  saat remaja di sebut(mate bulung)
·         Dan  lain lain sebagainya.

3.kebudayaan dan kepribadian
         Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan rempah rempah  dan kekayaan alam  lain nya. Indonesia juga terdiri dari beberapa provinsi dengan berbagai kebudayaan yang berbeda dari setiap daerah. Termasuk di Provinsi Sumut yang merupakan salah satu bagian wilayah Indonesia yang memiliki kawasan cukup luas dengan berbagai kebudayaan khasnya. Sebut saja wilayah Sumut. Ada lebih dari 10 kebudayaan sumatera utara yang bisa Anda temui saat berkunjung ke sana.
             Namun apabila saat ini Anda belum sempat untuk singgah ke Pulau Sumatera khususnya bagian utara, untuk mengenal dan menikmati berbagai kebudayaan khasnya, jangan khawatir karena di bawah ini akan dihadirkan secara detail tradisi Sumatera Utara paling terkenal dan wajib Anda ketahui. Semakin penasaran saja kan apa saja sih kebudayaan Sumatera Utara yang membuat wilayah ini menjadi terkenal dengan ciri khas budayanya? Berikut ulasan dengan lengkap dan khusus dihadirkan bagi Anda untuk mengenal adat istiadat sumatera utara agar semakin dekat dengan kebudayaan Nusantara yang wajib untuk dilestarikan.

Macam macam budaya di sumatera utara
. Rumah Adat.
. Pakaian Adat.
. Suku.

1.RUMAH ADAT
Rumah adat ini terletak di daerah Batak Toba. Selain sebagai penyimpanan barang-barang pusaka, rumah Jabu Parsakistan juga merupakan tempat untuk pertemuan dalam membahas hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan adat. Sedangkan rumah adat Jabu Bolon merupakan rumah yan dijadikan lokasi pertemuan suatu keluarga besar dimana bentuk dari rumah adat ini berbentuk seperti panggung dengan ruang bagian atas sebagai tempat tinggal bersama dan tempat tidur yang didesain lebih tinggi dari posisi dapur.



2. Tarian Adat


Berbicara tentang kebudayaan Sumatera Utara, erat hubungannya untuk mengenal nama-nama tarian adat yang mewarnai kebudayaan Sumatera. Ada lebih dari dua tarian adat yang dapat Anda jumpai saat berkunjung ke sini. Seperti Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor, Tari Marsia Lapari, dan Tari Manduda. Tari Serampang Dua Belas merupakan salah satu tarian adat Sumatera Utara yang paling terkenal. Tarian ini merupakan tarian melayu yang diiringi dengan irama musik joget. Dengan sentuhan pukulan-pukulan gendang ala Amerika Latin, Tari


3.Suku di sumtera utara
Suku Angkola.
Suku Batak.
Suku Batak Pakpak.
Suku Mandailing.
Suku Mandahiling.
Suku Nias.
Suku Pesisir.
Siladang.
Suku Simalungun.




4. Kepribadian masyarakat sumatera utara








Kalau bicara tentang bagaimana orang Medan duh nggak akan ada habisnya, karna ciri khas orang Medan itu unik. Loh? Kenapa? Karena mereka punya sifat-sifat berikut ini yang mereka sendiri nggak sadar ternyata orang Medan itu seperti ini.



1. Kalau nggak kenal manggilnya ‘abang’ dan ‘kakak’ tanpa lihat usia
         Sudah menjadi kebiasaan, kesopanan di suku manapun pasti ada. Namun, khusus orang Medan selalu memanggil orang-orang yang nggak dikenal dengan sebutan ‘abang’ atau ‘kakak’. Ya kalau rambutnya sudah memutih karena usia tentu nggak seperti itu manggilnya. Tapi perhatikanlah ketika berada di Medan maka anda tidak akan mendengar sebutan ‘mbak’, ‘mas’, ‘bapak’, atau ‘ibu’.

2. Pesan es teh manis dengan istilah ‘mandi’ dan es nutri sari dengan ‘nurdin’
Orang medan kalau pesan es teh manis di warung nggak mungkin pakai istilah es teh manis  mereka akan mengatakan “bang, mandinya satu”. Penamaan yang berasal dari singkatan atau akronim ini juga terjadi pada minuman sachet bermerek nutri sari. Kalau di warung sering sekali minuman ini dipesan dan namanya adalah nurdin, atau nutri sari dingin. Anehnya, tidak ada penamaan pada teh panas atau nutri sari panas.

3. Naik angkot pasti minta berhenti dengan kalimat ‘pinggir bang’ bukan ‘kiri bang’
Kalau di medan, minta berhenti sama abang supir angkot jangan bilang ‘kiri bang’, karena dia nggak bakal berhenti. Coba ganti dengan kalimat ‘pinggir bang’ pasti dijawabnya ‘oke dek…”.

4. Ciri khas orang Medan kali nih, kalau ngomong persis orang yang sedang bertengkar
Sudah menjadi ciri khas orang medan kalau ngomong pasti suaranya menggelegar, apalagi kalau lagi marah, seluruh isi kebun binatang disebutkan, makian rasis, makian menyakitkan hati semua keluar. Tapi setelah marah-marah, orang medan tidak akan mengungkit-ungkitnya kembali dan megnanggapnya sudah usai.

5. Casingnya aja yang rocker, padahal hatinya Hello Kitty
Ciri khas orang medan itu sering kali diidentikkan dengan wajah petak, rahang yang tegas dan garis wajah yang keras. Ih, padahal hatinya lembut bagai tahu sutra. Nggak percaya? Makanya, berkawan sama anak Medan.

6. Disangka galak padahal kita kan orangnya peduli
Karena vokal bahasa yang bulat membuat orang Medan disangka galak, kalau lagi ngomong dikira sedang marah-marah. Jangan khawatir, ya memang begitu gaya ngomongnya orang Medan, tapi kalau masalah solidaritas dan kepedulian, anak Medan nggak kalah dari etnis lain.

7. Nggak suka basa basi, lebih suka jujur walau menyakitkan
Buat teman-teman yang masih suka kagetan punya teman orang Medan, harusnya kalian bahagia karena Orang Medan nggak suka basa-basi. Kalau ditanyai bagaimana pendapatnya maka ia akan berkata jujur sesuai padangannya. Kadang-kadang kejujurannya ini bisa menyakitkan hati yang mendengar namun begitulah orang Medan, bisa dibilang kami ini sulit sekali merangkai kata-kata manis dan enak didengar.

8. Kalau mendengar kalimat ‘Apa carik kak?’ pasti kalian lagi ada di Medan
Nah, kalau sudah mendengar kalimat ini, jangan-jangan kalian sedang ada di pajaknya orang Medan. Pajak itu istilah orang Medan untuk menyebutkan pasar. Kalau di pasar lain di luar Medan kita akan mendengar kalimat “boleh kak, cari apa? Masuk dulu yuk lihat-lihat”. Di Medan nggak ada yang begitu, pasti yang terdengar di sana sini kalimat “Apa carik kak?” atau “apa carik bang?”.

8. Memang sih nggak semua orang Medan seperti yang dikatakan di atas karena setiap orang memiliki tabiat dan sifat berbeda-beda tapi… mayoritas ya seperti ini. Ngaku klen yang anak Medan.











DAFTAR PUSTAKA
DESKRIPSI KEBUDAYAAN SUKU SUKU BANGSA DI PROVINSI SUMATERA UTARA,09 JUNI 1995,HALAMAN 53
DESKRIPSI KEBUDAYAAN SUKU SUKU BANGSA DI PROVINSI SUMATERA UTARA,09 JUNI 1995,HALAMAN  60
EDWARD SIMANUNGKALID, ORANG TOBA,HALAMAN 19













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COMPUTER MEDIATED COMMUNICATION

NAMA      : ALDI INDRAWAN NPM           : 57418634 KELAS      : 4IA11      -----------------------------------------------------------------...